INFO ASURANSI
Kamis 09 Mei 2019 | 08:00 WIB
Tips Desain Interior Rumah Attic ala Skandinavia


Desain interior rumah attic menjadi solusi yang efektif untuk masyarakat perkotaan. Desain interior rumah khas Skandinavia ini memungkinkan Anda untuk memaksimalkan ruangan sempit di dalam bangunan. Dengan begitu, Anda pun tak perlu merombak ataupun menambah ruangan untuk bisa memperoleh kamar tambahan.

Rumah attic merupakan jenis desain ruangan yang memanfaatkan area di bawah atap. Anda pun dapat memanfaatkan ruang tambahan berkat pemakaian desain interior rumah attic untuk berbagai fungsi, termasuk di antaranya adalah perpustakaan, kamar tidur, ataupun ruang keluarga.

Cara Mengaplikasikan Desain Interior Rumah Attic

Cara untuk mendesain rumah attic bisa dilakukan dengan memperhatikan beberapa faktor, yakni:

Langit-langit yang tinggi


idesignarch.com

 

Desain interior rumah attic memiliki ciri khas bangunan dengan langit-langit yang tinggi. Setidaknya, Anda perlu bangunan dengan ketinggian 2 meter untuk bisa mengaplikasikan desain ruangan ini. Faktor ketinggian bangunan sangat penting, karena berpengaruh pada kenyamanan lantai yang ada di bawah ruangan attic.

Tingkat kemiringan atap


dmarge.com

 

Setelah memastikan bahwa bangunan memiliki langit-langit yang tinggi, maka tahapan selanjutnya adalah dengan memperhatikan tingkat kemiringan atap. Tingkat kemiringan atap harus memungkinkan Anda untuk bisa berdiri tegak selama berada di dalam ruangan attic. Oleh karena itu, penetapan kemiringan atap minimal 50 derajat menjadi faktor penting yang tak boleh dilewatkan.

Penggunaan insulator untuk menghindari hawa panas


freshome.com

 

Desain interior rumah attic memiliki potensi untuk menciptakan ruangan dengan suasana yang begitu panas. Hal ini cukup lumrah, mengingat lokasinya yang berada di titik tertinggi rumah dan berbatasan langsung dengan atap.

Namun, Anda tak perlu risau dalam mengatasi permasalahan ini. Ada metode sederhana yang cukup efektif untuk bisa memperoleh desain interior rumah attic yang nyaman dan tidak panas. Caranya adalah dengan memasang insulator.

Ada berbagai jenis bahan insulator yang bisa dimanfaatkan untuk menyerap panas. Jenis-jenis insulator tersebut di antaranya adalah glass wool, aluminium foil, serta polyurethane. Selanjutnya, Anda pun tinggal menempatkan bahan insulator tersebut di bawah lapisan atap bangunan. 

Perhatikan pencahayaan


nonagon.style

 

Hal yang tak kalah pentingnya ketika menerapkan desain interior rumah attic adalah pencahayaan. Berada di titik tertinggi rumah, Anda bisa memanfaatkan cahaya alami sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, pertimbangkan untuk menyediakan jendela dalam jumlah yang cukup.

Anda bisa memilih untuk menggunakan berbagai jenis jendela pada ruang attic. Jendela kaca ataupun glass block bisa jadi pertimbangan. Selain itu, Anda juga perlu menambahkan keberadaan exhaust fan yang berguna untuk melancarkan sirkulasi udara di dalam ruangan.

Pemakaian jenis lantai untuk ruang attic


materialicious.com

 

Faktor terakhir yang perlu dipertimbangkan dalam desain interior rumah attic adalah jenis lantai yang dipakai. Ketika perencanaan sudah dilakukan dari jauh-jauh hari, Anda bisa memakai jenis lantai beton yang kuat.

Alternatif lain, Anda bisa menggunakan balok kayu yang selanjutnya dilapisi dengan multipleks berukuran tebal. Tak lupa, Anda juga perlu menutupi permukaan multipleks itu dengan karpet, vinyl, ataupun parket.

Sebagai tambahan, Anda juga perlu menempatkan tangga yang menghubungkan ruangan attic dengan ruang di bawahnya. Jenis tangga yang dipakai usahakan tidak menggunakan ruang yang besar.

Itulah tips yang bisa Anda gunakan dalam menerapkan desain interior rumah attic. Anda pun dapat menata ruangan ini dengan konsep klasik, industrial, ataupun tema yang lain sesuai selera.

Tak lupa, Anda juga harus memastikan bahwa kenyamanan rumah terus terjaga. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan layanan Asuransi Rumah Idaman (ASRI) dari ACA. Lewat asuransi ini, rumah bisa mendapatkan proteksi dari berbagai potensi kerusakan, seperti gempa bumi, banjir, badai, letusan gunung berapi, dan sebagainya.  

 

(bai)