BERITA
Jum'at 18 November 2022 | 16:30 WIB
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja


Risiko kebakaran bisa terjadi kapan dan dimana saja, terutama ditempat bekerja dimana biasanya adalah merupakan gedung besar dan kebanyakan adalah bangunan yang memiliki lebih dari satu lantai.

Kebakaran yang terjadi di gedung atau tempat kerja merupakan risiko yang harus diminimalkan. Sebab efeknya bakal menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi perusahaan. Oleh karena itu langkah pencegahan harus dilakukan. Sebab dengan begitu proses serta alur kerja yang ada dalam perusahaan bisa terus berlangsung, tanpa perlu adanya suatu hambatan karena kejadian tersebut..

Untuk mencegah terjadinya kebakaran di lokasi tempat bekerja baik pabrik, gedung atau lokasi  kerja lainnya, suatu perusahaan dianggap perlu untuk menerapkan manajemen keselamatan kebakaran yang tepat. Berikut manajemen pencegahan kebakaran yang bisa dilakukan.

Identifikasi Bahaya Kebakaran

Dengan melakukan identifikasi terhadap potensi penyebab kebakaran yang mungkin timbul. Seperti dengan mengidentifikasi sumber api yang mungkin berasal dari suatu bahan yang mudah terbakar.

Selain itu dapat juga dilakukan dengan melihat kondisi tempat yang dijadikan sumber panas di tempat kerja. Misalnya pada sambungan maupun colokan listrik dan juga soket. Apabila kondisinya didapati berubah warna atau bahkan hangus, berarti hal itu perlu diwaspadai. Demikian juga jika terdapat tanda bekas terbakar pada meja atau kursi dan peralatan kantor lainnya karena misalnya terkena rokok, maka hal itu pun perlu diidentifikasi sebagai salah satu tempat yang diwaspadai.

Demikian juga untuk bahan-bahan yang berpotensi mudah untuk terbakar. Termasuk juga untuk peralatan maupun perlengkapan di tempat kerja. Perhatikan juga bagaimana material bahan bangunan dan struktur bangunan. Semua barang yang bisa berkontribusi terhadap penyebaran api ini juga harus diidentifikasi.

Dan yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana mengidentifikasi sumber oksigen yang bisa memudahkan terjadinya kebakaran. Misalnya saja, Anda bisa identifikasi bagaimana aliran udara alam melalui pintu, dan jendela. Dengan melakukan identifikasi ini, Anda bisa mendapat gambaran yang komprehensif bagaimana potensi kebakaran di tempat kerja itu mungkin terjadi.

Identifikasi Orang yang Berisiko Terkena Kebakaran

Bukan hanya identifikasi tempat kerja, bahan, dan peralatan, perusahaan juga perlu melakukan identifikasi terhadap orang-orang yang mungkin berisiko terkena dampak apabila terjadi kebakaran. Yang perlu diidentifikasi adalah siapa saja yang mungkin terkena kebakaran, berapa jumlahnya. Hal ini bukan hanya pada karyawan, tapi juga pada para pelanggan, tamu, maupun rekanan.

Perlu diidentifikasi juga secara jelas orang-orang yang mungkin akan mengalami kesulitan untuk dievakuasi ketika kebakaran terjadi. mereka ini bisa pelanggan yang sudah lanjut usia, pelanggan yang memiliki kekurangan fisik, anak-anak, dan juga petugas bagian kebersihan, petugas keamanan, petugas pemeliharaan yang mungkin berada di ruang yang terisolasi.

Lakukan Evaluasi dan Pengurangan Risiko

Pada tahap ini, proses penilaian ataupun asesmen potensi kebakaran kerja sudah bisa dilakukan. Caranya adalah dengan melakukan evaluasi bagaimana kemungkinan titik awal api tersebut muncul. Kemungkinan ini bisa dilakukan dengan melihat semua potensi bahaya munculnya api seperti sudah diidentifikasi sebelumnya.

Bila perlu, pada tahap ini dilakukan uji coba dengan menyalakan api pada tempat yang diduga bisa mudah terbakar. Dengan begitu, Anda bisa langsung mendapatkan gambaran bagaimana ketika kondisi itu terjadi. Sehingga bisa diperhitungkan seberapa cepat api itu akan menyebar ke bagian yang lain mungkin terkena dampaknya.

Setelah melakukan uji coba ini, perusahaan jadi tahu apa yang harus dilakukan supaya jangan sampai bahaya kebakaran itu dapat timbul. Bisa mengambil tindakan langkah-langkah untuk mengurangi risiko terjadinya kebakaran. Yang bisa dilakukan seperti:

  • Mengurangi potensi sumber api
  • mengurangi atau menghilangkan bahan yang mudah terbakar
  • melakukan pengaturan aliran udara agar tidak mempercepat penyebaran api
  • dan juga termasuk perlu dipikirkan jalur evakuasi kemana orang-orang perlu berlari jika sampai kebakaran terjadi.

Prinsipnya adalah tingkat tindakan keselamatan kebakaran yang diambil di tempat kerja harus sebanding dengan risiko kebakaran yang mungkin timbul. Artinya, semakin tinggi risiko kebakaran, maka semakin tinggi standar langkah-langkah keselamatan kebakaran yang diperlukan.

 

Dokumentasikan, Rencanakan, Informasikan, Instruksikan dan Lakukan Pelatihan

Pada tahap keempat manajemen keselamatan kebakaran di tempat kerja meliputi proses tersebut. Jadi berbagai temuan dalam identifikasi maupun tindakan yang diambil harus didokumentasikan dan disimpan dengan baik. Dengan begitu, proses yang dapat dijalankan untuk usaha pencegahan kebakaran di tempat kerja dapat terdata dengan baik. Memang untuk melakukan semua ini, perlu ada karyawan yang diberikan pelatihan untuk dapat melakukannya. Karyawan inilah yang bertugas untuk mengawal semua proses pencegahan kebakaran di tempat kerja.

Lakukan Penilaian Risiko secara Teratur

Penilaian risiko keselamatan kebakaran harus dilakukan secara teratur. Dengan begitu, kondisi keselamatan kebakaran ini dapat terkontrol dengan baik. Jika misalnya terjadi perubahan yang membuat risiko terjadinya kebakaran dapat berpotensi meningkat, hal itu juga dengan mudah dan segera dapat diketahui.

Demikian langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk melakukan manajemen pencegahan kebakaran di tempat kerja. Jika proses ini dilakukan dengan benar, konsisten, berkesinambungan dan berkelanjutan, tempat kerja yang aman dan nyaman dari adanya kemungkinan risiko kebakaran diharapkan bisa tercapai.

Salah satu cara untuk mentransfer suatu risiko adalah dengan menggunakan asuransi, salah satunya adalah asuransi kebakaran. ACA asuransi memiliki produk yaitu Asuransi Semua Risiko Properti/Industri dimana asuransi ini melindungi asset atau harta benda apabila Perusahaan mengalami musibah kebakaran. Selain itu beberapa jaminan lain untuk produk ini adalah petir, ledakan, kejatuhan pesawat, asap, kerusuhan & huru-hara, kebongkaran (pencurian dengan kekerasan), terorisme & sabotase, bencana alam seperti angin topan, badai, banjir, kerusakan akibat air, gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami, dll.

Untuk informasi lebih lanjut bisa kunjungi di www.aca.co.id atau dapat menghubungi call center ACA di 021 31999100.