BERITA
Senin 28 September 2020 | 10:45 WIB
Peduli Masker Secara Benar


Kini melakukan apa saja, bahkan di rumah sekalipun, kita akan merasa lebih sehat, dan memang lebih aman – bila memakai masker. Popularitas masker begitu melejit dengan cepatnya bahkan ketimbang hand sanitizer. Tragisnya, ada yang ingin memperkaya diri dengan membuat masker palsu tetapi mengaku asli. Ini tentu berbahaya. Bagaimana kita dengan mudah bisa membedakannya?

Ada lima saran yang sering didengungkan pemerintah terkait adanya pandemik belakangan ini, yakni

  • Lebih baik diam di rumah, kecuali harus bepergian
  • Memakai masker (asli) secara benar
  • Menjaga jarak dengan orang lain dimana pun
  • Hindari kerumunan
  • Membawa hand sanitizer

Pertahanan yang paling penting adalah masker. Masker harus digunakan dimana pun, apalagi di luar rumah atau saat melewati ruang public. Di rumah pun sebenarnya pemakaian masker juga perlu, apalagi bila kita masih menerima tamu, bahkan saudara beda rumah. Terlebih menurut survey terakhir September 2020 ini, inner circle (lingkaran terdalam) yang biasa terdiri dari orang terdekat kita seperti orang tua, saudara, pasangan, kerabat dll – tingkat penyebarannya tinggi. Terkait inner circle ini ada tiga saran yang perlu diketahui, yakni:

  • Batasi jumlah circle sosial saat pandemic. Tentukan maksimal 2 circle sosial inti dengan jumlah masing masing circle di bawah 5 orang
  • Tolak pertemuan sosial yang tak penting seperti kegiatan di ruang public tertutup
  • Sebagai alternatif, jalinlah komunikasi/relasi secara digital melalui online

Terkait dengan kehandalan sebuah masker, belakangan ini ada saran untuk menghindari pemakaian masker Scuba. Ini banyak beredar di jual di pinggir jalan. Mengapa sebaiknya tak pakai model yang scuba? Karena pertahanan masker ini terhadap kuman atau virus, terbilang rendah. Ini karena rata rata pembuatannya hanya dengan me-laser cutting saja, dengan ketebalan tak sampai 0.8mm. Harganya memang murah, sekitar 10-15 ribu rupiah, dan bisa dibuat custom dengan tampilan yang menarik. Tetapi dalam hal ketahanannya? Coba saja anda beli lalu anda bandingkan dengan masker medis atau masker lain yang memang asli. Pakailah, lalu tiuplah api dari korek api - didepan mulut anda. Masker asli tentu tak akan membuat api mati, atau api tersebut tak mudah mati. Dengan masker skuba, kemungkinan besar api langsung mati.


Larangan pemakaian masker scuba / buff di suatu pusat perbelanjaan di daerah Jakarta

 

Ada lagi beberapa masker yang sering dibagikan dengan gratis dan memakai tisu didalamnya. Masker ini bisa saja bagus dan tidak sampai membuat api didepan kita mati.

Isu yang tak kalah menariknya adalah tentang cara pemakaian masker yang benar, juga tentang perlu tidaknya pemakaian masker seperti saat berolahraga atau apakah masih boleh memasangnya di dagu saat kita ingin menyantap makanan, juga seberapa lama masker itu masih ampuh dipakai ketika selesai digunakan dalam beberapa jam.

Bahasan yang termasuk paling menarik adalah bagaimana untuk kita bisa lebih efektif dalam melakukan pencegahan penyebaran virus, khususnya dengan memakai masker yang asli. Maka, kita perlu tahu bagaimana membedakan masker asli dan palsu. Beberapa cara di bawah ini mungkin bisa anda coba.

  1. Tes dengan cara dibakar. Ambil gunting lalu potong kedua sisi masker, ambil lapisan keduanya. Lalu bakar dengan korek api. Jika masker asli, lapisannya akan meleleh dan hancur. Jika palsu, masker ini akan terbakar dan hangus.
  2. Tes dengan menggunakan air. Rentangkan masker diatas sebuah wadah atau diatas wastafel (menjaga kemungkinan air bocor). Jika tidak bocor, maka kemungkinan besar ini adalah masker asli. Tetapi bila air itu bocor dan merembes keluar atau menetes, maka ini adalah masker palsu.
  3. Tes masker dengan cara penyerapan elektrostatik. Taruh masker diatas potongan kertas kecil. Jika menempel, maka itu masker asli. Jika tidak menempel maka itu masker palsu.
  4. Megetes dengan cara ditiup. Kita pakai masker itu dan lalu nyalakan sebuah lilin atau korek api gas di depan mulut kita. Jika api sulit padam, maka itu adalah masker asli. Bila api cepat padam, itu masker palsu.

Memakai masker tidak saja penting untuk mencegah pandemic, tetapi juga untuk mencegah penyebaran virus lain yang menyebabkan aneka penyakit, misalnya :

  • Influenza (karena virus yang menyerang sistem pernafasan atas),
  • Selesma (infeksi virus pada hidung dan tenggorokan atau saluran pernapasan atas)
  • Penyakit tenggorokan (infeksi virus seperti flu, menyebar lewat air liur atau lender orang yang terinfeksi)
  • Bronchitis (infeksi virus yang menyebar melalui tetesan udara dan permukaan yang terkontaminasi)

 


Jenis-jenis masker (sumber gambar : tripzilla)

 

Virus virus ini bisa menyebar bahkan dalam sebuah lingkungan kerja di kantor. Maka penting bagi sebuah perusahaan untuk memperhatikan betul sisi Kesehatan di dalam kantor, seperti menyediakan fasilitas Kesehatan, selalu mengingatkan karyawan untuk menganut pola hidup bebas, dan mengikutsertakan mereka dalam sebuah program asuransi Kesehatan, dimana semua atau beberapa karyawan tertentu diikutkan dalam sebuah asuransi Kesehatan. Ini penting, karena nantinya bila terjadi risiko dimana salah satu dari mereka terkena penyakit tertentu, terlebih yang mengharuskan mereka menjalani rawat inap, tanggung jawab finansialnya akan diambil alih oleh asuransi.

ACA Asuransi punya asuransi Medi+ yang bisa digunakan memenuhi kebutuhan perusahaan dalam hal pengelolaan dana kesehatan bagi karyawan dan keluarga dengan jumlah minimal kepesertaan dalam satu group 25 orang. Jaminannya meliputi rawat inap, rawat jalan, rawat gigi dan melahirkan. Info menarik lain tentang Medi+ bisa anda lihat dengan mengklik : www.aca.co.id/Product/Asuransi-MediPlus

Untuk lebih jauh tahu tentang Medi+, termasuk penyakit penyakit apa yang ditanggungnya, anda bisa menghubungi call center ACA di 021 31999100.

Mari kita gunakan selalu masker untuk juga mencegah penyakit yang memakai udara sebagai media, seperti flu, bronchitis dan lain lain diatas. Gunakan masker secara benar.

(Gt)