BERITA
Kamis 09 Juli 2020 | 14:30 WIB
Memanajemeni Risiko Kehidupan


Ada satu kata yang hampir selalu ada dalam setiap artikel yang ada di halaman aca.co.id ini, yaitu risiko. Anda perlu memiliki asuransi, karena sadar akan adanya risiko yang bisa saja menimpa hidup anda, kendaraan anda, rumah anda, pekerjaan anda dan lain lain. Anda butuh ‘payung’ yang memproteksi akibat dari terjadinya risiko. Kita selalu sadar akan ada saja risiko di keseharian hidup, misalnya sesaat sebelum menyetir mobil berangkat ke kantor, saat berencana terbang, bahkan saat diam di rumah bersama keluarga sekalipun. Ini akan menjadikan kita untuk lebih berhati hati. Dan inilah yang membuat kita sadar untuk perlunya asuransi.

Kata risiko sebenarnya juga akrab dengan dunia usaha pada umumnya, bahkan lalu muncul istilah ‘manajemen risiko’. Manajemen risiko adalah sebuah teori manajemen yang digunakan dalam membangun bisnis, untuk mendeteksi kemungkinan hal buruk yang bisa merugikan perusahaan sekaligus untuk mengetahui juga penyebabnya. Dalam manajemen ini ada perencanaan, strategi, identifikasi, pengawasan, tindakan, pengecekan, evaluasi, dan lain lain. Segala hal yang dapat menimbulkan risiko terhadap perusahaan, akan sangat diperhatikan dan dicari pemecahannya.

Jadi, manajemen risiko itu pada dasarnya adalah cara untuk meminimalisasi sebesar mungkin kerugian atau mengalami masalah, bahkan sampai bangkrut atau dikomentari negatif oleh pelanggan/nasabah atau klien perusahaan ini. Bagi anda yang baru memulai usaha, maka perlu sekali mengenal dan mendalami serta melaksanakan apa saja yang menjadi pertimbangan dalam manajemen risiko ini.

Beberapa risiko dalam dunia usaha:

  • Risiko spekulatif. Sesuai kata dasarnya, spekulasi – maka anda bisa untung atau rugi, atau tidak keduanya. Misalnya bila anda berinvestasi saham di pasar modal. Inilah risiko yang tak dapat ditanggung oleh sebuah perusahaan asuransi.
  • Risiko murni, yang bila terjadi – maka timbullah kerugian atau keuntungan. Misalnya kecelakaan mobil, menyebabkan luka, cacat diri, atau mobil rusak bahkan hancur. Yang mengalami bisa saja jadi tidak bisa bekerja dan menghasilkan finansial. Atau mobil jadi tidak bisa digunakan sebagai modal kerja.
  • Risiko fundamental, dimana akibat risiko ini terjadi, yang mengalami kerugian selain diri sendiri juga orang banyak. Misalnya, kebakaran rumah, terjadinya gempa bumi, banjir besar,
  • Risiko khusus, lebih kepada risiko kerugian yang dialami individu. Misalnya tertabrak, perampasan mobil, dan lain lain.

Salah satu poin risiko yaitu risiko spekulatif. Sesuai kata dasarnya, spekulasi – maka anda bisa untung atau rugi,

 

Empat poin risiko di atas punya kaitan dengan dunia asuransi. Ini karena sifat dari risiko diatas adalah risiko tanpa diduga, dan tidak dibuat buat, apalagi direncanakan oleh calon klien dari asuransi itu sendiri. Asuransi akan menolak mentah mentah bila suatu klaim yang diajukan adalah klaim dari risiko yang terjadi ternyata dibuat buat atau dikondisikan oleh sang klien agar terjadi. Misalnya, memodifikasi kendaraan sedemikian rupa, padahal sang klien tahu rupa modifikasi yang dia lakukan itu sangat membahayakan keselamatannya dan atau risiko kecelakaan yang menyebabkan kerusakan mobilnya. Terlebih bila saat akan memodifikasi mobilnya ini, dia tidak menanyakan atau berdiskusi dahulu dengan pihak asuransinya (lihat artikel : https://www.aca.co.id/Berita-Detail/Klaim-Mobil-Ditolak-Karena-Modifikasi).

Ambil saja contoh pada poin Risiko Murni yang sebaiknya kita sikapi dengan memiliki polis asuransi ACA Otomate. Ini untuk menyikapi risiko yang memang bisa terjadi tanpa kita duga sebelumnya. Sedangkan terkait poin Risiko Fundamental, di ACA Asuransi ada produk untuk melindungi rumah anda dari aneka ragam risiko, seperti bencana alam, kebakaran, pencurian dan lain lain, yakni ASRI (Asuransi Rumah Idaman). Sedangkan di poin Risiko Khusus, ada asuransi seperti Otomate, ASRI dan lain lain (bisa anda lihat di www.aca.co.id) dengan mengklik item produk di sisi atas website ini.

Demikianlah, bila manajemen risiko itu kita gunakan dalam dunia asuransi, maka ragam manajemennya bisa dengan berbagai pilihan upaya, misalnya :

1. Menghindari Risiko. Ini tak ubahnya seperti ada sebuah ajaran yang mengatakan, jangan dirikan rumah di pantai. Misalnya, jangan bekerja di pekerjaan yang mengharuskan anda sering pergi dengan motor, bila anda takut kecelakaan atau cacat. Kecuali anda tergiur pendapatan tinggi.

2. Mengendalikan risiko. Ini dilakukan dengan usaha mencegah terjadinya kerugian. Misalnya, memeriksa bagian bagian mobil dahulu sebelum bepergian jauh atau berkendara di malam hari.

3. Menunda Risiko. Ini sebenarya mirip dengan poin dua, misalnya menunda kepergian dengan mobil karena hujan deras (bisa saja di jalan terjadi banjir atau longsor).

4. Memindahkan risiko. Konsep ini sangat melekat pada sifat sebuah perusahaan asuransi. Dia mengambil alih risiko yang dialami seseorang atau perusahaan/lembaga. Dengan membayar sejumlah premi, anda sudah dapat mengalihkan risiko yang tadinya (bila terjadi) anda tanggung – ke pundak sebuah perusahaan asuransi. Di sini sebelumnya, perusahaan asuransi akan menilai risiko. Risiko apa, tentu saja tergantung objek atau peristiwanya. Nah, dengan memahami berbagai risiko yang mungkin terjadi, Anda tentunya bisa menentukan asuransi mana yang tepat untuk dibeli. Sehingga, bisa lebih tenang dalam menjalani bisnis dan juga kehidupan.

Dari berbagai pengalaman selama hidup kita, tentu kita sudah sangat akrab dengan yang Namanya risiko. Risiko ini bisa datang (menimpa) kita dalam kondisi apapun, dan apapun yang tengah kita lakukan. Bahkan ada cerita, orang yang sedang tidur nyenyak di rumahnya sekalipun bisa kejatuhan pesawat terbang. Inilah risiko orang hidup. Mau tidak mau bisa saja menimpa kita. Hanya saja, bagaimana kita menyikapi risiko itu.

Sikapilah risiko itu dengan memproteksi diri anda, ikut program asuransi yang ada di ACA (lihat di www.aca.co.id). Anda boleh pilih, apa saja bentuk perlindungan yang anda butuhkan. Baik untuk anda sendiri dan atau keluarga, baik Kesehatan maupun aset seperti rumah, harta benda, juga kendaraan, seperti mobil- bahkan kapal. Segeralah hubungi call center ACA di 021 31999100

 

(Gt)





Berita selanjutnya

DBD atau Tipus?