BERITA
Kamis 30 January 2020 | 15:15 WIB
Awas Serangan Dadakan Virus Pneumonia Wuhan!


Ada kabar tidak mengenakkan di awal tahun 2020 ini. Muncul penyakit yang sifatnya bisa mewabah, bernama Pneumonia Wuhan. Kata ‘Wuhan’ disini menerangkan kemunculan penyakit ini pertama kali di Wuhan, Tiongkok, tetapi kemudian menyebar. Hingga 16 Januari, telah ada di Wuhan, Tiongkok (41 kasus, 6 serius, 7 terobati, 1 meninggal), Korea Selatan (1 kasus), Tokyo Jepang (1), Hongkong (71), Vietman (2), Singapore (1), Thailand (1 kasus, terobati). Jadi kini ada pneumonia biasa dan ada pneumonia Wuhan. Begitu berbahanyakah penyakit ini? Bagaimana pencegahannya dan apa tindakan bijak kita untuk mengantisipasi serangan virus berbahaya ini?

Menyedihkan terjadi jelang Imlek dimana banyak orang akan merasa perlu pulang kampung untuk merayakan liburan Tahun Baru Imlek, termasuk ke Tiongkok. Apalagi, ada peneliti dari Guangzhou State Key Laboratory of Respiratory Disease yang memperkirakan jumlah kasus infeksi akan meningkat selama periode perjalanan Tahun Baru Imlek.

Di Tiongkok, ada 17 orang kena pneumonia akibat terinfeksi virus korona. Kekhawatiran mereka pun kian tinggi setelah diketahui penyakit ini tidak saja ada di China tetapi telah menyebar ke negara lain yakni Thailand dan Jepang bahkan ada di Singapore. Inilah penyakit yang dibawa dari Wuhan tadi. Negara negara lain pun, misalnya Amerika Serikat, sudah memasang barikade kewaspadaan tinggi untuk mencegah penyebaran pneumonia tersebut. Bagaimana dengan Indonesia?

Di Indonesia memang belum diketahui ada kasusnya, tetapi Kementrian Kesehatan RI sudah membuat pemberitahuan tentang kewaspadaan penyakit pneumoni berat yang belum diketahui penyebabnya. Di Indonesia, jika ada seseorang yang secara tiba tiba merasa sesak dan orang itu ternyata diketahui punya riwayat dari Wuhan, maka Kementrian kesehatan akan memasukannya ke dalam kewaspadaaan tinggi terhadap novel coronavirus (Pneumonia Wuhan).

Semua maskapai yang melayani penerbangan baik langsung maupun transit dari Tiongkok dan Hongkong ke Indonesia pun lebih diperketat. Peningkatan pengawasan juga dengan screening memakai kamera peminai suhu tubuh dan Surveilans Syndrome.

Pnemunia Biasa vs Pneumonia Korona

Pneumonia biasa disebut dengan istilah paru paru basah karena paru dipenuhi air atau lendir. Ini adalah penyakit paru paru yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Ini kemudian memicu terjadinya infeksi yang membuat kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak.

Sedangkan virus Korona merupakan virus yang bisa ditularkan dan menyerang manusia. Apa penyebabnya? Ada pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia yang menyatakan bahwa kemungkinan hewan menjadi sumber utama dari virus ini. Dan beberapa penularan secara terbatas antar manusia, bisa terjadi dengan adanya kontak yang dekat.

Walau di beberapa kasus (seperti disebut di atas) kasusnya terselesaikan dengan sembuhnya pasien, menurut beberapa peneliti belum ada pengobatan khusus untuk korona virus baru ini. Mereka hanya sudah melakukan beberapa ujicoba terhadap hewan.

Gejala dan Pencegahan

Bila kita bandingkan beda keduanya, maka serangan virus korona lebih fatal. Penyakit ini bukanlah disebabkan virus influenza dan bukanlah penyakit pernafasan biasa. Wabah penyakit ini munculnya bisa tiba tiba dan langsung menyerang puluhan orang. Padahal sebelumnya dalam kasus Pneumonia, gejalanya terjadi perlahan dan tidak serentak. Apa ciri ciri orang yang terkena serangan virus Korona ini? Gejala gejalanya adalah seperti berikut.

  • Pada serangan yang hebat, penderita akan mengalami sesak nafas dan tidak sadarkan diri dalam waktu yang cepat. Ini patut dicurigai mengarah ke novel coronavirus
  • Punya riwayat novel coronavirus dan pernah mengunjungi fasilitas kesehatan di sana, atau bekerja di Wuhan dan punya kontak dengan hewan disana
  • Kesulitan bernafas
  • Demam karena radang di jaringan paru paru
  • Munculnya infiltrat pneumonik di paru paru atau vlek di paru paru
  • Batuk, baik kering atau berdahak.

Virus itu akan bisa langsung berkembang secara masif di tubuh seseorang bila orang tersebut punya sistem imunitas yang mulai melemah. Di usia lansia misalnya diatas 65 tahun, gejala Pneumonia ini bisa berkembang dalam kurun waktu 24 jam.

Bagaimana cara kita mencegahnya? Jika kita lihat saran dari Departemen Kesehatan RI, Untuk upaya penanggulangan, disarankan untuk melakukan hal hal seperti

  • Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti masker bagi yang melakukan perjalanan atau petugas yang memiliki kontak langsung dengan penderita khususnya
  • Senantiasa menerapkan PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat seperti menutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin, mencuci tangan dengan sabun, tidak bertukar botol minum atau sejenisnya, menjaga kondisi daya tahan tubuh dan lai lain
  • Jika mengalami demam, batuk atau sesak nafas, segera menghubungi petugas kesehatan

Disini ada saran tambahan yang kami ingin berikan kepada anda, seperti :

  • Upayakan sebisa mungkin untuk menunda kunjungan ke Tiongkok. Mengapa? Harian South China Morning Post saja sudah melaporkan, bahwa hingga 20 Januari 2020, di dataran utama Tiongkok, pasien pneumonia sudah mencapai 218. Sementara di Beijing ada lima kasus, 14 di Guangdong dan satu di Shanghai. Ingatlah, kunci untuk mengontrol penyebaran penyakit ini adalah dengan mencegah kemunculan tersebarnya super virus ini.
  • Kalaupun anda merasa harus bepergian ke Tiongkok, lebih baik kunjungi dahulu kantor Dirjen P2P Kemenkes untuk melakukan vaksinasi pneumonia, walau memang vaksin pneumonia biasa hingga kini belum cocok untuk mencegah novel coronavirus.

Adanya korona virus ini tentu saja membuat kita tambah khawatir, betapa tidak - kini di dunia banyak penyakit yang aneh aneh. Bahkan ada yang belum dibuat obat penangkalnya, seperti virus korona ini. Mau tak mau, kita sendiri harus punya pola hidup sehat. Dan selain itu juga kita harus terlindungi oleh asuransi. Lindungi diri anda dari resiko akibat terkena penyakit, termasuk virus Korona ini dengan asuransi kesehatan dari ACA yakni Medisafe. Medisafe ini merupakan program kesehatan dengan harga sangat terjangkau dan memberi perlindungan menyeluruh bagi anda sekeluarga. Hubungi call center ACA di 021 31999100. Atau klik www.aca.co.id

Kalaupun penyakit tak terhindarkan menyerang anda, maka anda sudah menyiapkan program perlindungan berupa asuransi Medisafe.

(Gt)