Bertepatan dengan Bulan Inklusi Keuangan, Asuransi Central Asia (ACA) melakukan edukasi keuangan, dengan mengadakan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Terbuka (UT) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Informasi Teknologi dan Bisnis (STIE IT) di Medan, Sumatera Utara. Tim pembicara ACA yang dipimpin oleh Debie Wijaya, Direktur ACA, memberikan paparan mengenai peranan industri asuransi dalam era globalisasi. Turut hadir dalam acara tersebut Deputi Direktur Pengawasan LJK 1 Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Uzersyah.

Kegiatan ini merupakan komitmen ACA dalam mendukung program literasi keuangan pemerintah guna meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan. “Tingkat inklusi dan literasi keuangan di Indonesia masih yang terendah di lima negara terbesar di Asia Tenggara. Untuk itu kami merasa perlu melakukan rangkaian kegiatan edukasi ini, karena tingkat inklusi dan literasi keuangan yang semakin tinggi akan mendorong pemerataan kesejahteraan melalui perbaikan ekonomi masyarakat,” kata Debie Wijaya. Selain itu ACA juga membuka kesempatan kepada mahasiswa untuk bergabung dan berkarir dalam Professional Insurance Marketing Programme (PIMP).

Untuk mendorong percepatan dan pemenuhan kebutuhan layanan keuangan, tahun 2016 lalu OJK dan industri jasa keuangan telah menginisiasi “Bulan Inklusi Keuangan” yang jatuh pada bulan Oktober. Pada Oktober 2017 ini diselenggarakan kembali kegiatan inklusi keuangan yang melibatkan seluruh industri jasa keuangan dan stakeholders terkait secara terintegrasi, masif dan berkelanjutan. Hal ini untuk mencapai target pemerintah melakukan inklusi keuangan sebesar 75 persen pada 2019. Berdasarkan survei terakhir OJK, pada tahun 2016, tingkat inklusi keuangan Indonesia telah mencapai 67,8 persen.

Kuliah umum ini dihadiri 70 peserta di Universitas Terbuka pada hari Jumat (27/10), dan pada hari Sabtu nya dihadiri oleh 250 peserta dari STIE IT Medan. Kegiatan ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh ACA. “Rangkaian kegiatan edukasi sudah kita lakukan sejak 2015 di 10 kota di seluruh Indonesia. Kedepannya kami berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan semacam ini, dengan harapan dapat menambah pemahaman masyarakat mengenai produk dan jasa keuangan, asuransi pada khususnya, serta memberi bekal dan mendidik para pelajar untuk menjadi tenaga ahli asuransi yang professional, dan bisa berperan penting kepada industri keuangan di masa depan dalam era globalisasi”, tambah Debie.