BERITA
JakartaKamis 17 November 2011 | 09:24 WIB
Melindungi Perjalanan untuk Kenyamanan


Perjalanan yang nyaman, aman, dan menyenangkan ialah dambaan setiap pelancong. Namun, hal-hal yang tidak diinginkan bisa muncul selama perjalanan. KEHILANGAN bagasi, penundaan keberangkatan pesawat, sakit, bencana alam, sampai kehilangan kamera digital saat sedang berkeliling kota tujuan merupakan hal-hal yang bisa dialami setiap pelancong. Dengan membeli asuransi perjalanan (travel insurance) dari Asuransi Central Asia (ACA), pelancong bisa berpikir lebih tenang. Asuransi perjalanan ACA memberikan solusi dari masalah yang bisa muncul sewaktu-waktu. Berbagai manfaat yang bisa didapat di antaranya perlindungan terhadap risiko kematian, penggantian atas biaya medis yang dikeluarkan selama perjalanan, penggantian sesuai dengan nilai sebenarnya atas bagasi dan barang-barang pribadi dalam koper yang hilang atau rusak. Ada pula santunan tunai sebesar US$50 untuk setiap 12 jam penundaan penerbangan, tanggung jawab hukum saat bepergian ke luar negeri, dan berbagai keuntungan lainnya. Travel insurance ACA bahkan juga mengganti biaya perjalanan dan akomodasi yang sudah dibayarkan, tetapi tidak dapat digunakan atau tidak tergantikan. Itu dimungkinkan bila pelancong yang sudah membeli asuransi terpaksa membatalkan perjalanan. Tentunya alasan pembatalan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. "Kalau dari segi premi, jika dibandingkan dengan perusahaan lainnya, kita kompetitif. Kita lebih menekankan kepada benefit dan klaim premi yang mudah," ujar Assistant Vice President of Accident and Health Division of ACA Rustiati Andriyas saat ditemui di kantornya, Selasa (15/11). ACA mulai merintis asuransi perjalanan sejak 1990. Saat itu bernama APCA, Asuransi Perjalanan Central Asia. Terhitung sejak tahun dirintisnya, asuransi perjalanan yang ditawarkan ACA bergerak secara perlahan. Baru pada 2006 karena melihat besarnya potensi pada sektor ini, ACA mengeluarkan travel insurance dengan produk-produk baru yang mempunyai nilai jual dan daya saing dengan kompetitor besar yang telah ada sebelumnya. "Baru pada 2006 ada perekrutan spesifik manajer travel insurance. Berawal dari situ kita mulai agresif dengan mengeluarkan produk-produk baru yang lebih komprehensif karena mengikuti pasar dan kompetitor. Kita bermaksud melirik potensi yang besar dengan membuat produk yang kompetitif," kata Rustiati. Seiring dengan perkembangannya, travel insurance yang ditawarkan ACA mengalami penyesuaian dengan dinamika persaingan bisnis yang terus menuntut perubahan dan perbaikan. "Selang beberapa tahun setelah kita launching, salah satu kompetitor menurunkan premi yang otomatis membuat produk kita tidak kompetitif," paparnya. ACA pun akhirnya mengeluarkan new travel insurance yang merupakan revisi desain produk dari yang ada sebelumnya. Dari segi benefit memang tidak jauh berbeda, tapi dari sisi premi, ada penurunan yang cukup signifikan. Tantangan perubahan tersebut dijawab ACA untuk terus memberikan pelayanan yang prima. Itu terbukti dengan masuknya ACA sebagai perusahaan asuransi yang direkomendasikan kedutaan besar negara-negara di Eropa yang masuk kelompok Schengen countries pada 2006. Umumnya negara-negara di Eropa memang mewajibkan setiap pelancong yang melakukan perjalanan bisnis, wisata, ataupun perjalanan pendidikan untuk membeli asuransi perjalanan sesuai dengan standar yang diberlakukan. Dalam hal ini, ACA sudah memenuhi standar tersebut. "Visa itu ada ketentuannya. Misalnya untuk manfaat medical expense dan personal accident-nya tidak boleh kurang dari 35 ribu euro dan di produk kita yang baru ini, yakni di plan eksekutif, sudah memenuhinya. Di plan eksekutif, besarnya manfaat tersebut adalah USD50 ribu. Itu senilai dengan 35 ribu euro," pungkasnya. Ke depannya, ACA juga akan terus meningkatkan kerja sama dengan sejumlah agen perjalanan guna menggaungkan pentingnya asuransi selama perjalanan. "Sekarang ada 300 travel agent yang bekerja sama dengan kita. Padahal, di Indonesia ada ribuan travel agent. Ke depannya kita akan lebih agresif mendapatkan travel agent yang baru sementara dari segi premi kita juga harus meningkatkannya, minimal 30% dari target premi tahun ini," tuturnya. akses mudah Cara mendapatkan polis asuransi perjalanan ACA sangatlah mudah. Pelancong cukup mengunjungi website http://www.travelsafe-aca.com kemudian mengisi formulir secara daring (online). Website itu juga bisa langsung di akses saat pelancong sedang bertransaksi dengan agen perjalanan yang bekerja sama dengan ACA. "Kalau konsumen sedang beli tiket, misalnya, dia bisa sekaligus beli travel insurance dengan membuka website-nya untuk kemudian mengisi formulir dan bisa langsung memproses polis asuransinya di tempat itu" ujar Rustiati Prosesnya cukup cepat, hanya memakan waktu kurang lebih 10 menit dari mulai pengisian identitas hingga mencetak polis asuransinya. Bukan cuma itu, proses mengurus klaim asuransi juga mudah. Proses klaim bisa diselesaikan dalam waktu 14 hari kerja setelah dokumen-dokumen lengkap dengan menggunakan sistem reimburse atau ganti rugi. "Bisa dilakukan secara online dengan menunjukkan bukti yang lengkap dan menunjukkan nomor polisnya," pungkas Rustiati. ACA menawarkan asuransi perjalanan baik untuk perorangan ataupun kelompok berdasarkan lama perjalanan dengan minimal tiga hari perjalanan. Sumber: Media Indonesia 17 Nov 2011